Bismillah...
Beberapa waktu lalu, ada beberapa teman yang bertanya, “Rif,
apakah Kamu suka dengan Ukhti ... (sebut
nama) ?” Tegas saya katakan Tidak ! Mereka heran dan bertanya lagi, “Hei, apa
menurutmu dia kurang ini-itu (sambil menyebut ciri fisik) ?” Saya jawab, in sya
Allah dia orang yang baik, cerdas, dan istimewa. Teman saya lanjut menanya, “Lalu
kenapa Kamu tidak menyukainya ?” Hehe... Ada sebuah komitmen, yang mungkin
perlu kalian tau :)
Terlepas dari aturan syariat, tentang tidak dibolehkannya
pacaran, saya ada sebuah komitmen dengan diri saya sendiri. Saya tidak pacaran,
karena saya juga tidak ingin calon istri
saya pacaran, dengan siapa pun !
(tolong dipahami betul kalimat barusan).
Dan semoga ini juga menjadi jawaban atas pertanyaan lain :)
Ketika saya tidak mau foto berdua dengan seorang perempuan
(yang tentu bukan mahram), karena saya juga tidak ingin calon istri saya foto
berdua dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Ketika saya tidak mau untuk berduaan dengan seorang
perempuan (yang bukan mahram), karena saya juga tidak ingin calon istri saya
berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Dan beberapa kali ada teman yang nyeletuk, “Rif, kalaupun
Kamu pacaran di sini, berduaan pun, calon istrimu g bakalan tau kok Rif, jadi g
perlu sampe segitunya.”
Hehe... Bisa saja saya membohongi manusia, tapi selamanya
saya tidak akan pernah bisa membohongi-Nya, Allah Maha Mengetahui. Lagi pula,
saya tidak ingin membohonginya karena saya juga tidak ingin dia membohongi saya
! Itulah mengapa saya katakan, “Menjaga untuk yang terjaga” :)
“Tapi, g asik dong kalau harus segitunya ?”
Siapa bilang ? Justru membuat sebuah komitmen dalam hidup
itu menyenangkan. Kita jadi punya semacam ‘kontrol’ yang bisa meredam tingkah
laku kita. Ketika kita mulai tergoda dengan sesuatu misalnya, kita akan dengan
cepat menyadarinya dan membentengi diri. Sehingga seakan tau ke mana arah hidup
ini.
Bertemu dengan banyak orang setiap hari, tentu saja akan
menemui beragam kejadian. Dan godaan sepertinya akan selalu ada, tinggal
bagaimana sikap kita, apakah memilih untuk mengiyakan ? Atau menolaknya ? Itu
sebuah pilihan. Pilihan itu pun akan terasa berat jika kita tidak memiliki
sebuah prinsip, makanya buatlah sebuah komitmen, agar prinsip hidup ini jelas
*BerlagakDosen*
Eits, sebentar. Barusan baca ulang dari atas, kok
kalimat-kalimatnya sedikit arogan ya
? Hmm, tapi jujur tidak ada niat untuk menyombongkan diri sedikit pun, karena
sadar semua ini hanyalah milik Allah SWT. Tidak perlu dan tidak ada yang bisa
disombongkan. Artikel ini hanya sebagai media berbagi ilmu saja, khususnya
tentang prinsip yang saya tanamkan dalam diri saya sendiri.
Sekali lagi, tidak ada dan tidak pernah ada sedikit pun
niatan untuk menyombongkan diri. Masih terlalu banyak kesalahan dan dosa pada
diri ini. Jadi, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya minta maaf
yang sebesar-besarnya, dan silahkan diingatkan via koment di bawah ini jika
berkenan.
#HaturNuhun ^_^
0 komentar:
Posting Komentar