Kamis, 11 Juni 2015

Menjaga Untuk Yang Terjaga

Standard



Bismillah...
Beberapa waktu lalu, ada beberapa teman yang bertanya, “Rif, apakah Kamu suka dengan Ukhti  ... (sebut nama) ?” Tegas saya katakan Tidak ! Mereka heran dan bertanya lagi, “Hei, apa menurutmu dia kurang ini-itu (sambil menyebut ciri fisik) ?” Saya jawab, in sya Allah dia orang yang baik, cerdas, dan istimewa. Teman saya lanjut menanya, “Lalu kenapa Kamu tidak menyukainya ?” Hehe... Ada sebuah komitmen, yang mungkin perlu kalian tau :)

Terlepas dari aturan syariat, tentang tidak dibolehkannya pacaran, saya ada sebuah komitmen dengan diri saya sendiri. Saya tidak pacaran, karena saya juga tidak ingin calon istri saya pacaran, dengan siapa pun ! (tolong dipahami betul kalimat barusan).

Dan semoga ini juga menjadi jawaban atas pertanyaan lain :)
Ketika saya tidak mau foto berdua dengan seorang perempuan (yang tentu bukan mahram), karena saya juga tidak ingin calon istri saya foto berdua dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Ketika saya tidak mau untuk berduaan dengan seorang perempuan (yang bukan mahram), karena saya juga tidak ingin calon istri saya berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.

Dan beberapa kali ada teman yang nyeletuk, “Rif, kalaupun Kamu pacaran di sini, berduaan pun, calon istrimu g bakalan tau kok Rif, jadi g perlu sampe segitunya.”

Hehe... Bisa saja saya membohongi manusia, tapi selamanya saya tidak akan pernah bisa membohongi-Nya, Allah Maha Mengetahui. Lagi pula, saya tidak ingin membohonginya karena saya juga tidak ingin dia membohongi saya ! Itulah mengapa saya katakan, “Menjaga untuk yang terjaga” :)

“Tapi, g asik dong kalau harus segitunya ?”
Siapa bilang ? Justru membuat sebuah komitmen dalam hidup itu menyenangkan. Kita jadi punya semacam ‘kontrol’ yang bisa meredam tingkah laku kita. Ketika kita mulai tergoda dengan sesuatu misalnya, kita akan dengan cepat menyadarinya dan membentengi diri. Sehingga seakan tau ke mana arah hidup ini.

Bertemu dengan banyak orang setiap hari, tentu saja akan menemui beragam kejadian. Dan godaan sepertinya akan selalu ada, tinggal bagaimana sikap kita, apakah memilih untuk mengiyakan ? Atau menolaknya ? Itu sebuah pilihan. Pilihan itu pun akan terasa berat jika kita tidak memiliki sebuah prinsip, makanya buatlah sebuah komitmen, agar prinsip hidup ini jelas *BerlagakDosen*

Eits, sebentar. Barusan baca ulang dari atas, kok kalimat-kalimatnya sedikit arogan ya ? Hmm, tapi jujur tidak ada niat untuk menyombongkan diri sedikit pun, karena sadar semua ini hanyalah milik Allah SWT. Tidak perlu dan tidak ada yang bisa disombongkan. Artikel ini hanya sebagai media berbagi ilmu saja, khususnya tentang prinsip yang saya tanamkan dalam diri saya sendiri.

Sekali lagi, tidak ada dan tidak pernah ada sedikit pun niatan untuk menyombongkan diri. Masih terlalu banyak kesalahan dan dosa pada diri ini. Jadi, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya, dan silahkan diingatkan via koment di bawah ini jika berkenan.

#HaturNuhun ^_^

0 komentar:

Posting Komentar